Oleh: Mhetallo Adonara

1//
Kepada bapak ibu
Pangkat lima tahun
Yang terhormat
Tulisan ini
Tercatum paraf murka
Rakyat yang membahana
Tatkala
Segala amanah yang tertitip
Di saku bapak ibu
Dilecehkan oleh bapak ibu sendiri
Dengan terbitan omnibus
Iblis oligarki
2//
Benar adanya
Kutipan tulisan sobat pena
Yang berbunyi
“Dewan legislatif merupakan perkumpulan
Atraksi sulap”
Banteng merah
Yang dulu meneteskan air mata
Lantaran BBM yang melejit
Berubah menjadi teroris
Yang maha keji
Perihal
Apa yang menjadi kegaduhan sekarang
Terlahir dari pola pikir
Konspirasi kue feodalisme
Banteng merah penguasa tertinggi
Dan bukan main
Tak cukup sampai situ saja
Interupsi dua penolakan
Dihentikan dengan cara
Mematikan mikrofon
Seraya
Tak sekali pun
Mempedulikan
Walk out sebagai
Protes pada sidang
Keputusan peresmian
Undang-undang perampok
Investor asing
3//
Dewan pengkhianat rakyat
Tidur bersanding kerja
Sama-sama menghasilkan
Bau kentut gila
Sebab
Yang dibahas dan diputuskan
Selalu saja melukai
Relung hati pribumi
Dewan pengkhianat rakyat
Gaji yang setinggi langit
Tak selaras dengan tanggung jawab
Mengayomi rupa pribumi
Sebab
Jeritan dari barat sampai timur
Dianggap mainan
Yang tak perlu dibahas serius
Selain tema penggemukan perut
Dengan uang-uang pribumi
Dewan pengkhianat rakyat
Sarang komplotan tukang tipu
Kelas atas
Sebab
Katanya fokus mengurus pandemik
Tapi sembunyi-sembunyi
Mengelar pertemuan
Untuk melancarkan
Niat birahi mereka sendiri
4//
Ha ha ha ha ha ha
Lucunya dewan negeri ini
Berhak mendapatkan piala
Dalam kategori jenaka terbaik
Perihal
Kerjanya amburadul
Tapi anti kritik
Bahkan
Suara minor yang turun ke jalan
Selalu difitnah
Sebagai barisan yang ditunggangi
Jadi
Mendingan undang-undang kebebasan
Menyampaikan pendapat dihapuskan saja
Dari negeri ini
Karena
Buat apa ada undang-undang berpendapat
Jika demonstrasi aspirasi
Selalu dibubarkan secara represif
Sampai penangkapan kepada demonstrasi
Oleh tameng-tameng senjata
Pelindung bapak ibu berdasi
5//
Hai
Untuk aku, kau, dan dia di sana
Mari satukan komando
Kita gempur kantor dewan
Sampai pencabutan omnibus itu ada
Jangan terbuai
Klarifikasi pemerintah
Karena apa yang diucapkan berbanding
Terbalik dari realita
Seperti BPJS yang katanya gratis
Tapi ujung-ujung nya bayar
Masa bodoh
Dengan ketukan palu paripurna
Sebab
Telah banyak aturan
Tercipta yang mereka langgar sendiri
Ingat
Ini teritori yang diwariskan nenek moyang
Bukan teritori pembebasan investor asing
Perusak cakrawala alamiah
Ingat
Kita harus melawan sekarang
Jangan menunggu lagi
Sebab
Sebelum ada omnibus
Kita sudah sengsara
Apalagi sekarang ada omnibus
Mungkin saja
Negeri kita akan menjadi
Negeri suruhan
Antek-antek asing
Yang digaji secara sukarela
Dengan upah seribu rupiah
Satu tahun penuh minus cuti
Jayapura, 07-10-20
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda, Setuju ataupun tidak Debat ini bukan untuk menjelekan atau mendukung siapapun, hanya untuk mengembangkan wawasan kita karena apapun itu pasti ada yang Pro dan Kontra, sehingga kita lebih berfikir dewasa dalam nyikapi segala hal permasalahan. Bantu Share ya,, agar mreka mengetahui bagaimana realita hidup ini secara dewasa